Pernahkah anda mendengar kata ERD di dalam Basis Data?? Jika Belum.. anda beruntung sekali mampir di
blog saya ini.. saya akan membahas tentang ERD. Oh iya dari tadi aku ngomongin ERD tapi tidak memberi tahu kepanjangan dari ERD itu sendiri. ERD itu singkatan dari Entity Relationship Diagram. Atau kalau di jadiin bahasa Rusia Yaitu Diagramma sushchnostʹ-svyazʹ. hahahahah.. oke silah kan baca penjelasan saya di bawah ini..
blog saya ini.. saya akan membahas tentang ERD. Oh iya dari tadi aku ngomongin ERD tapi tidak memberi tahu kepanjangan dari ERD itu sendiri. ERD itu singkatan dari Entity Relationship Diagram. Atau kalau di jadiin bahasa Rusia Yaitu Diagramma sushchnostʹ-svyazʹ. hahahahah.. oke silah kan baca penjelasan saya di bawah ini..
Definisi Entity Relational Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) salah satu bentuk pemodelan basis data yang sering digunakan dalam pengembangan sistem informasi. Bahasan meliputi: Pengertian ERD, Notasi ERD, Metode ERD, Tahap ERD, Kardinalitas, dan Contoh kasus ERD
Pengertian ERD
Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model (ERM) merupakan abstrak dan konseptual representasi data. Entity-Relationship adalah salah satu metode pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data semantik sistem. Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional, dan ketentuannya bersifat top-down. Diagram untuk menggambarkan model Entitiy-Relationship ini disebut Entitiy-Relationship diagram, ER diagram, atau ERD.
Notasi ERD
Ada sejumlah konvensi mengenai Notasi ERD. Notasi klasik sering digunakan untuk model konseptual. Berbagai notasi lain juga digunakan untuk menggambarkan secara logis dan fisik dari suatu basis data, salah satunya adalah IDEF1X.
Notasi-notasi simbolik yang digunakan dalam Entity Relationship Diagram adalah sebagai berikut :
- Entitas, Adalah segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data. Entitas juga dapat diartikan sebagai individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999). Ada dua macam entitas yaitu entitas kuat dan entitas lemah. Entitas kuat merupakan entitas yang tidak memiliki ketergantungan dengan entitas lainnya. Contohnya entitas anggota. Sedangkan entitas lemah merupakan entitas yang kemunculannya tergantung pada keberadaaan entitas lain dalam suatu relasi.
- Atribut, Atribut merupakan pendeskripsian karakteristik dari entitas. Atribut digambarkan dalam bentuk lingkaran atau elips. Atribut yang menjadi kunci entitas atau key diberi garis bawah.
- Relasi atau Hubungan, Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.
- Penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atribut dinyatakan dalam bentuk garis.
Derajat relasi atau kardinalitas
Menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Macam-macam kardinalitas adalah:
- Satu ke satu (one to one), Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu pula sebaliknya.
- Satu ke banyak (one to many), Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya.
- Banyak ke banyak (many to many), Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B dan demikian pula sebaliknya.
Tahap ERD
Tahap pertama pada desain sistem informasi menggunakan model ER adalah menggambarkan kebutuhan informasi atau jenis informasi yang akan disimpan dalam database. Teknik pemodelan data dapat digunakan untuk menggambarkan setiap ontologi (yaitu gambaran dan klasifikasi dari istilah yang digunakan dan hubungan anatar informasi) untuk wilayah tertentu.
Tahap berikutnya disebut desain logis, dimana data dipetakan ke model data yang logis, seperti model relasional. Model data yang loguis ini kemudian dipetakan menjadi model fisik , sehingga kadang-kadang, Tahap kedua ini disebut sebagai “desain fisik”.
Secara umum metodologi ERD sebagai berikut:
Contoh Kasus:
Sebuah perusahaan mempunyai beberapa bagian. Masing-masing bagian mempunyai pengawas dan setidaknya satu pegawai. Pegawai ditugaskan paling tidak di satu bagian (dapat pula dibeberapa bagian). Paling tidak satu pegawai mendapat tugas di satu proyek. Tetapi seorang pegawai dapat libur dan tidak dapat tugas di proyek.
Menentukan entitas
Entitasnya : pengawas, bagian, pegawai, proyek
Menentukan relasi dengan matrik relasi
Gambar ERD sementara
Hubungkan entitas sesuai dengan matrik relasi yang dibuat
Mengisi kardinalitas
Dari gambaran permasalahan dapat diketahui bahwa:
- masing-masing bagian hanya punya satu pengawas
- seorang pengawas bertugas di satu bagian
- masing-masing bagian ada minimal satu pegawai
- masing-masing pegawai bekerja paling tidak di satu bagian
- masing-masing proyek dikerjakan paling tidak oleh satu pegawai
Menentukan kunci utama
Kunci utamanya: Nomor Pengawas, Nama Bagian, Nomor Pegawai, Nomor Proyek
Menggambar ERD berdasarkan kunci
Ada dua relasi many to many pada ERD sementara, yaitu antara bagian dengan pegawai, pegawai dengan proyek, oleh sebab itu kita buat entitas baru yaitu bagian -pegawai dan pegawai-proyek Kunci utama dari entitas baru adalah kunci utama dari entitas lain yang akan menjadi kunci tamu di entitas yang baru.
Menentukan atribut
Atribut yang diperlukan adalah: nama bagian, nama proyek, nama pegawai, nama pengawas, nomor proyek, nomor pegawai, nomor pengawas
Memetakan atribut
- Bagian : Nama bagian
- Proyek: Nama proyek
- Pegawai:Nama pegawai
- Pengawas: Nama pengawas
- Proyek-Pegawai : Nomor proyek, Nomor pegawai
- Pengawas: Nomor pengawas
Menggambar ERD dengan atribut
1. Entity
- Entity adalah objek yang dapat dibedakan dalam dunia nyata
- Entity Set adalah kumpulan dari entity yang sejenis
- Entity Set dapat berupa :
o Objek secara Fisik: Rumah, kendaraan, Peralatan
o Objek secara konsep: Pekerjaan, Perusahaan, Rencana
2. Atribut
Karakteristik dari Entity atau relationship, yang menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut.
þ Jenis Atribut:
- Nilai Atribut :
Data actual atau informasi yang disimpan pada suatu atribut di dalam suatu entity atau relationship
- Key
Atribut yang digunakan untuk menentukan suatu Entity secara unik
- Atribut Simple
Atribut yang bernilai tunggal
Contoh:
- Atribut Multivalue
Atribut yang memiliki sekelompok nilai untuk setiap instant Entity
Contoh Atribut : Atribut Multivalue
- Atribut composite
Suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu
Contoh:
- Atribut Derivatif
Suatu atribut yang dihasilkan dari atribut yang lain.
Contoh:
3. Relationship
- Definisi
Hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity.
- Relationship Set
Kumpulan Relationship yang sejenis
Contoh:
- Derajat dari Relationship
Menjelaskan jumlah Entity yang berpartisipasi dalam suatu Relationship
§ Unary Degree (Derajat Satu)
§ Binary Degree (Derajat Dua)
§ Ternary Degree (Derajat Tiga)
4. Cardinality Ratio Constraint
- Definisi :
Menjelaskan batasan Jumlah keterhubungan satu Entity dengan Entity lainnya.
M Jenis-jenis Cardinality Ratio
( 1:1
Pegawai Milik Kendaraan
( 1:M / N:1
Pegawai Kerja Departemen
( M : N
Pegawai Kerja Proyek
5. PParticipation Constraint
Definisi:
Menjelaskan apakah keberadaan suatu Entity bergantung pada hubungannya dengan entity lain
Jenis-Jenis Participation Constraint
- Total Participation
Keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan entity lain
- Partial Participation
Keberadaan suatu entity tidak tergantung pada hubungannya dengan Entity lain
6. Weak Entity
Definisi:
Weak Entity: suatu entity dimana keberadaan dari entity tersebut tergantung dari keberadaan entity lain
Entity yang merupakan induknya disebut Identifying Owner dan relationship-nya
Disebut Identifyimg Relationship
Weak Entity Selalu mempunyai Total Participation Constraint dengan Identifying Owner
Contoh Weak Entity:
Simbol-simbol ER-Diagram
Notasi Arti
1. Entity
1.
2. Weak Entity
2.
3. 3. Relationship
4. 4. Identifying Relationship
5. 5. Atribut
6. 6. Atribut Primary Key
7. 7. Atribut Multivalue
8. 8. Atribut Composite
9. 9. Atribut Derifatif
Contoh Penggambaran Diagram ER
Transformasi dari ERD ke Database Relational
- Setiap tipe Entity dibuat suatu relasi yang memuat semua atribut simple, sedangkan untuk atribut composite hanya dimuat komponen-komponennya saja.
PEGAWAI (NO_PEG, ALM1, KDPOS,……)
- Setiap Relasi yang mempunyai atribut multivalue, buatlah relasi baru dimana Primary keynya merupakan gabungan dari primary key dari relasi tersebut dengan atribut multivalue.
LOKPR(NOPRO, LOKASI)
- Setiap Unary Relationship 1:N, pada relasi perlu ditambahkan suatu foreign key yang menunjuk ke nilai primary key-nya.
PEGAWAI (NO_PEG, …….., SUPERVISOR-ID)
Normalisasi
Normalisasi yaitu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai didalam suatu organisasi.
Tujuan:
1. Menghilangkan kerangkapan data
2. Mengurangi kompleksitas
3. Mempermudah pemodifikasian data
Proses Normalisasi
- Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.
- Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu maka tabel tersebut pelu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.
Tahapan Normalisasi :
1) Bentuk tidak normal : Menghilangkan perulangan grup.
2) Bentuk Normal pertama (1NF) : Menghilangkan ketergantugan sebagian.
3) Bentuk Normal kedua (2NF) : Menghilangkan ketergantungan transitif.
4) Bentuk Normal ketiga (3NF) : Menghilangkan anomali-anomali hasil dari ketergantungan fungsional.
5) Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF) : Menghilangkan ketergantungan multivalue.
6) Bentuk Normal keempat (4NF) : Menghilangkan anomaly-anomali yang tersisa.
7) Bentuk Normal kelima (5NF)
Ketergantungan Fungsional
Ketergantungan fungsional yaitu atribut Y pada pada relasi R dikatakan tergantung fungsional pada atribut X (R.X -> R.Y) jika dan hanya jika setiap nilai X pada relasi R mempunyai tepat satu nilai Y pada R.
Ketergantungan Fungsional Penuh
Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional penuh pada atribut X pada relasi R, jika Y tidak tergantung pada subset dari X (bila X adalah key gabungan).
Ketergantungan Transitif
Ketergantungan transitif adalah atribut Z pada relasi R dikatakan tergantung transitif pada atribut X, jika atribut Y tergantung pada atribut X pada relasi R dan atribut Z tergantung pada atribut Y pada relasi R.
X -> Y
Y -> Z
Maka = X -> Z
Bentuk Normal Kesatu (1NF)
Yaitu : suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal kesatu bila setiap data bersifat atomik yaitu setiap irisan baris dan kolom hanya memepunyai satu nilai data.
Bentuk Normal Kedua (2NF)
Yaitu : suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal kedua bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk normal kesatu dan atribut yang bukan key sudah tergantung penuh terhadap key-nya.
Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Yaitu : suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal ketiga bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk normal kedua dan atribut yang bukan key tidak tergantung transitif terhadap key-nya.
Contoh Normalisasi Database Perkuliahan
Tabel MAHASISWA-1 (Unnormal)
No-Mhs | Nama Mhs | Jurusan | Kode-MK | Nama-MK | Kode Dosen | Nama Dosen | Nilai |
2683 | Welli | MI | M1350 | Manajemen DB | B104 | Ati | A |
M1465 | Analisis Perc.Sistim | B317 | Dita | B | |||
5432 | Bakti | Ak. | M1350 | Manajemen DB | B104 | Ati | C |
Akn201 | Akuntansi | D310 | Lia | B | |||
Keuangan | |||||||
MKT300 | Dasar Pemasaran | B212 | Lola | A |
Contoh Normalisasi Database Perkuliahan
No-Mhs | Nama Mhs | Jurusan | Kode-MK | Nama-MK | Kode Dosen | Nama Dosen | Nilai |
2683 | Welli | MI | M1350 | Manajemen DB | B104 | Ati | A |
2683 | Welli | MI | M1465 | Analisis Perc.Sistim | B317 | Dita | B |
5432 | Bakti | Ak. | M1350 | Manajemen DB | B104 | Ati | C |
5432 | Bakti | Ak. | Akn201 | Akuntansi | D310 | Lia | B |
5432 | Bakti | Ak. | Keuangan | ||||
5432 | Bakti | Ak. | MKT300 | Dasar Pemasaran | B212 | Lola | A |
Contoh Normalisasi Database Perkuliahan
Tabel Kuliah (2NF)
Kode-MK | Nama-MK | Kode Dosen | Nama Dosen | |||
M1350 | Manajemen DB | B104 | Ati | |||
M1465 | Analisis Perc.Sistim | B317 | Dita | |||
M1350 | Manajemen DB | B104 | Ati | |||
Akn201 | Akuntansi | D310 | Lia | |||
Keuangan | ||||||
MKT300 | Dasar Pemasaran | B212 | Lola | |||
Tabel MAHASISWA-3 (3NF)
No-Mhs | Nama Mhs | Jurusan |
2683 | Welli | MI |
5432 | Bakti | Ak. |
Contoh Normalisasi Database Perkuliahan
Tabel Kuliah (3NF)
No-Mhs | Kode-MK | Nilai |
2683 | M1350 | A |
2683 | M1465 | B |
5432 | M1350 | C |
5432 | AKN201 | B |
5432 | MKT300 | A |
Tabel Dosen (3NF)
Kode Dosen | Nama Dosen |
B104 | Ati |
B317 | Dita |
D310 | Lia |
B212 | Lola |
Contoh Normalisasi Database Perkuliahan
Kode-MK | Nama-MK | Kode Dosen |
M1350 | Manajemen DB | B104 |
M1465 | Analisis Perc.Sistim | B317 |
Akn201 | Akuntansi Keuangan | D310 |
MKT300 | Dasar Pemasaran | B212 |
DATA FLOW DIAGRAM
- KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR
Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknikteknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akam mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan)
- DATA FLOW DIAGRAM (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan system sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.
DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,
khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem.
Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
Entity Relationship Diagram (ERD) salah satu bentuk pemodelan basis data yang sering digunakan dalam pengembangan sistem informasi. Bahasan meliputi: Pengertian ERD, Notasi ERD, Metode ERD, Tahap ERD, Kardinalitas, dan Contoh kasus ERD
Pengertian ERD
Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model (ERM) merupakan abstrak dan konseptual representasi data. Entity-Relationship adalah salah satu metode pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data semantik sistem. Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional, dan ketentuannya bersifat top-down. Diagram untuk menggambarkan model Entitiy-Relationship ini disebut Entitiy-Relationship diagram, ER diagram, atau ERD.
Notasi ERD
Ada sejumlah konvensi mengenai Notasi ERD. Notasi klasik sering digunakan untuk model konseptual. Berbagai notasi lain juga digunakan untuk menggambarkan secara logis dan fisik dari suatu basis data, salah satunya adalah IDEF1X.
Notasi-notasi simbolik yang digunakan dalam Entity Relationship Diagram adalah sebagai berikut :
- Entitas, Adalah segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data. Entitas juga dapat diartikan sebagai individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999). Ada dua macam entitas yaitu entitas kuat dan entitas lemah. Entitas kuat merupakan entitas yang tidak memiliki ketergantungan dengan entitas lainnya. Contohnya entitas anggota. Sedangkan entitas lemah merupakan entitas yang kemunculannya tergantung pada keberadaaan entitas lain dalam suatu relasi.
- Atribut, Atribut merupakan pendeskripsian karakteristik dari entitas. Atribut digambarkan dalam bentuk lingkaran atau elips. Atribut yang menjadi kunci entitas atau key diberi garis bawah.
- Relasi atau Hubungan, Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.
- Penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atribut dinyatakan dalam bentuk garis.
Derajat relasi atau kardinalitas
Menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Macam-macam kardinalitas adalah:
- Satu ke satu (one to one), Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu pula sebaliknya.
- Satu ke banyak (one to many), Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya.
- Banyak ke banyak (many to many), Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B dan demikian pula sebaliknya.
Tahap ERD
Tahap pertama pada desain sistem informasi menggunakan model ER adalah menggambarkan kebutuhan informasi atau jenis informasi yang akan disimpan dalam database. Teknik pemodelan data dapat digunakan untuk menggambarkan setiap ontologi (yaitu gambaran dan klasifikasi dari istilah yang digunakan dan hubungan anatar informasi) untuk wilayah tertentu.
Tahap berikutnya disebut desain logis, dimana data dipetakan ke model data yang logis, seperti model relasional. Model data yang loguis ini kemudian dipetakan menjadi model fisik , sehingga kadang-kadang, Tahap kedua ini disebut sebagai “desain fisik”.
Secara umum metodologi ERD sebagai berikut:
Contoh Kasus:
Sebuah perusahaan mempunyai beberapa bagian. Masing-masing bagian mempunyai pengawas dan setidaknya satu pegawai. Pegawai ditugaskan paling tidak di satu bagian (dapat pula dibeberapa bagian). Paling tidak satu pegawai mendapat tugas di satu proyek. Tetapi seorang pegawai dapat libur dan tidak dapat tugas di proyek.
Menentukan entitas
Entitasnya : pengawas, bagian, pegawai, proyek
Menentukan relasi dengan matrik relasi
Gambar ERD sementara
Hubungkan entitas sesuai dengan matrik relasi yang dibuat
Mengisi kardinalitas
Dari gambaran permasalahan dapat diketahui bahwa:
- masing-masing bagian hanya punya satu pengawas
- seorang pengawas bertugas di satu bagian
- masing-masing bagian ada minimal satu pegawai
- masing-masing pegawai bekerja paling tidak di satu bagian
- masing-masing proyek dikerjakan paling tidak oleh satu pegawai
Menentukan kunci utama
Kunci utamanya: Nomor Pengawas, Nama Bagian, Nomor Pegawai, Nomor Proyek
Menggambar ERD berdasarkan kunci
Ada dua relasi many to many pada ERD sementara, yaitu antara bagian dengan pegawai, pegawai dengan proyek, oleh sebab itu kita buat entitas baru yaitu bagian -pegawai dan pegawai-proyek Kunci utama dari entitas baru adalah kunci utama dari entitas lain yang akan menjadi kunci tamu di entitas yang baru.
Menentukan atribut
Atribut yang diperlukan adalah: nama bagian, nama proyek, nama pegawai, nama pengawas, nomor proyek, nomor pegawai, nomor pengawas
Memetakan atribut
- Bagian : Nama bagian
- Proyek: Nama proyek
- Pegawai:Nama pegawai
- Pengawas: Nama pengawas
- Proyek-Pegawai : Nomor proyek, Nomor pegawai
- Pengawas: Nomor pengawas
Menggambar ERD dengan atribut
1. Entity
- Entity adalah objek yang dapat dibedakan dalam dunia nyata
- Entity Set adalah kumpulan dari entity yang sejenis
- Entity Set dapat berupa :
o Objek secara Fisik: Rumah, kendaraan, Peralatan
o Objek secara konsep: Pekerjaan, Perusahaan, Rencana
2. Atribut
Karakteristik dari Entity atau relationship, yang menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut.
þ Jenis Atribut:
- Nilai Atribut :
Data actual atau informasi yang disimpan pada suatu atribut di dalam suatu entity atau relationship
- Key
Atribut yang digunakan untuk menentukan suatu Entity secara unik
- Atribut Simple
Atribut yang bernilai tunggal
Contoh:
- Atribut Multivalue
Atribut yang memiliki sekelompok nilai untuk setiap instant Entity
Contoh Atribut : Atribut Multivalue
- Atribut composite
Suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu
Contoh:
- Atribut Derivatif
Suatu atribut yang dihasilkan dari atribut yang lain.
Contoh:
3. Relationship
- Definisi
Hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity.
- Relationship Set
Kumpulan Relationship yang sejenis
Contoh:
- Derajat dari Relationship
Menjelaskan jumlah Entity yang berpartisipasi dalam suatu Relationship
§ Unary Degree (Derajat Satu)
§ Binary Degree (Derajat Dua)
§ Ternary Degree (Derajat Tiga)
4. Cardinality Ratio Constraint
- Definisi :
Menjelaskan batasan Jumlah keterhubungan satu Entity dengan Entity lainnya.
M Jenis-jenis Cardinality Ratio
( 1:1
Pegawai Milik Kendaraan
( 1:M / N:1
Pegawai Kerja Departemen
( M : N
Pegawai Kerja Proyek
5. PParticipation Constraint
Definisi:
Menjelaskan apakah keberadaan suatu Entity bergantung pada hubungannya dengan entity lain
Jenis-Jenis Participation Constraint
- Total Participation
Keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan entity lain
- Partial Participation
Keberadaan suatu entity tidak tergantung pada hubungannya dengan Entity lain
6. Weak Entity
Definisi:
Weak Entity: suatu entity dimana keberadaan dari entity tersebut tergantung dari keberadaan entity lain
Entity yang merupakan induknya disebut Identifying Owner dan relationship-nya
Disebut Identifyimg Relationship
Weak Entity Selalu mempunyai Total Participation Constraint dengan Identifying Owner
Contoh Weak Entity:
Simbol-simbol ER-Diagram
Notasi Arti
1. Entity
1.
2. Weak Entity
2.
3. 3. Relationship
4. 4. Identifying Relationship
5. 5. Atribut
6. 6. Atribut Primary Key
7. 7. Atribut Multivalue
8. 8. Atribut Composite
9. 9. Atribut Derifatif
Contoh Penggambaran Diagram ER
Transformasi dari ERD ke Database Relational
- Setiap tipe Entity dibuat suatu relasi yang memuat semua atribut simple, sedangkan untuk atribut composite hanya dimuat komponen-komponennya saja.
PEGAWAI (NO_PEG, ALM1, KDPOS,……)
- Setiap Relasi yang mempunyai atribut multivalue, buatlah relasi baru dimana Primary keynya merupakan gabungan dari primary key dari relasi tersebut dengan atribut multivalue.
LOKPR(NOPRO, LOKASI)
- Setiap Unary Relationship 1:N, pada relasi perlu ditambahkan suatu foreign key yang menunjuk ke nilai primary key-nya.
PEGAWAI (NO_PEG, …….., SUPERVISOR-ID)
Normalisasi
Normalisasi yaitu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai didalam suatu organisasi.
Tujuan:
1. Menghilangkan kerangkapan data
2. Mengurangi kompleksitas
3. Mempermudah pemodifikasian data
Proses Normalisasi
- Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.
- Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu maka tabel tersebut pelu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.
Tahapan Normalisasi :
1) Bentuk tidak normal : Menghilangkan perulangan grup.
2) Bentuk Normal pertama (1NF) : Menghilangkan ketergantugan sebagian.
3) Bentuk Normal kedua (2NF) : Menghilangkan ketergantungan transitif.
4) Bentuk Normal ketiga (3NF) : Menghilangkan anomali-anomali hasil dari ketergantungan fungsional.
5) Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF) : Menghilangkan ketergantungan multivalue.
6) Bentuk Normal keempat (4NF) : Menghilangkan anomaly-anomali yang tersisa.
7) Bentuk Normal kelima (5NF)
Ketergantungan Fungsional
Ketergantungan fungsional yaitu atribut Y pada pada relasi R dikatakan tergantung fungsional pada atribut X (R.X -> R.Y) jika dan hanya jika setiap nilai X pada relasi R mempunyai tepat satu nilai Y pada R.
Ketergantungan Fungsional Penuh
Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional penuh pada atribut X pada relasi R, jika Y tidak tergantung pada subset dari X (bila X adalah key gabungan).
Ketergantungan Transitif
Ketergantungan transitif adalah atribut Z pada relasi R dikatakan tergantung transitif pada atribut X, jika atribut Y tergantung pada atribut X pada relasi R dan atribut Z tergantung pada atribut Y pada relasi R.
X -> Y
Y -> Z
Maka = X -> Z
Bentuk Normal Kesatu (1NF)
Yaitu : suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal kesatu bila setiap data bersifat atomik yaitu setiap irisan baris dan kolom hanya memepunyai satu nilai data.
Bentuk Normal Kedua (2NF)
Yaitu : suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal kedua bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk normal kesatu dan atribut yang bukan key sudah tergantung penuh terhadap key-nya.
Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Yaitu : suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal ketiga bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk normal kedua dan atribut yang bukan key tidak tergantung transitif terhadap key-nya.
Contoh Normalisasi Database Perkuliahan
Tabel MAHASISWA-1 (Unnormal)
No-Mhs | Nama Mhs | Jurusan | Kode-MK | Nama-MK | Kode Dosen | Nama Dosen | Nilai |
2683 | Welli | MI | M1350 | Manajemen DB | B104 | Ati | A |
M1465 | Analisis Perc.Sistim | B317 | Dita | B | |||
5432 | Bakti | Ak. | M1350 | Manajemen DB | B104 | Ati | C |
Akn201 | Akuntansi | D310 | Lia | B | |||
Keuangan | |||||||
MKT300 | Dasar Pemasaran | B212 | Lola | A |
Contoh Normalisasi Database Perkuliahan
No-Mhs | Nama Mhs | Jurusan | Kode-MK | Nama-MK | Kode Dosen | Nama Dosen | Nilai |
2683 | Welli | MI | M1350 | Manajemen DB | B104 | Ati | A |
2683 | Welli | MI | M1465 | Analisis Perc.Sistim | B317 | Dita | B |
5432 | Bakti | Ak. | M1350 | Manajemen DB | B104 | Ati | C |
5432 | Bakti | Ak. | Akn201 | Akuntansi | D310 | Lia | B |
5432 | Bakti | Ak. | Keuangan | ||||
5432 | Bakti | Ak. | MKT300 | Dasar Pemasaran | B212 | Lola | A |
Contoh Normalisasi Database Perkuliahan
Tabel Kuliah (2NF)
Kode-MK | Nama-MK | Kode Dosen | Nama Dosen | |||
M1350 | Manajemen DB | B104 | Ati | |||
M1465 | Analisis Perc.Sistim | B317 | Dita | |||
M1350 | Manajemen DB | B104 | Ati | |||
Akn201 | Akuntansi | D310 | Lia | |||
Keuangan | ||||||
MKT300 | Dasar Pemasaran | B212 | Lola | |||
Tabel MAHASISWA-3 (3NF)
No-Mhs | Nama Mhs | Jurusan |
2683 | Welli | MI |
5432 | Bakti | Ak. |
Contoh Normalisasi Database Perkuliahan
Tabel Kuliah (3NF)
No-Mhs | Kode-MK | Nilai |
2683 | M1350 | A |
2683 | M1465 | B |
5432 | M1350 | C |
5432 | AKN201 | B |
5432 | MKT300 | A |
Tabel Dosen (3NF)
Kode Dosen | Nama Dosen |
B104 | Ati |
B317 | Dita |
D310 | Lia |
B212 | Lola |
Contoh Normalisasi Database Perkuliahan
Kode-MK | Nama-MK | Kode Dosen |
M1350 | Manajemen DB | B104 |
M1465 | Analisis Perc.Sistim | B317 |
Akn201 | Akuntansi Keuangan | D310 |
MKT300 | Dasar Pemasaran | B212 |
DATA FLOW DIAGRAM
- KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR
Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknikteknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akam mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan)
- DATA FLOW DIAGRAM (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan system sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.
DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,
khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem.
Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
Entity Relationship Diagram (ERD) salah satu bentuk pemodelan basis data yang sering digunakan dalam pengembangan sistem informasi. Bahasan meliputi: Pengertian ERD, Notasi ERD, Metode ERD, Tahap ERD, Kardinalitas, dan Contoh kasus ERD
Pengertian ERD
Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model (ERM) merupakan abstrak dan konseptual representasi data. Entity-Relationship adalah salah satu metode pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data semantik sistem. Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional, dan ketentuannya bersifat top-down. Diagram untuk menggambarkan model Entitiy-Relationship ini disebut Entitiy-Relationship diagram, ER diagram, atau ERD.
Notasi ERD
Ada sejumlah konvensi mengenai Notasi ERD. Notasi klasik sering digunakan untuk model konseptual. Berbagai notasi lain juga digunakan untuk menggambarkan secara logis dan fisik dari suatu basis data, salah satunya adalah IDEF1X.
Notasi-notasi simbolik yang digunakan dalam Entity Relationship Diagram adalah sebagai berikut :
- Entitas, Adalah segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data. Entitas juga dapat diartikan sebagai individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999). Ada dua macam entitas yaitu entitas kuat dan entitas lemah. Entitas kuat merupakan entitas yang tidak memiliki ketergantungan dengan entitas lainnya. Contohnya entitas anggota. Sedangkan entitas lemah merupakan entitas yang kemunculannya tergantung pada keberadaaan entitas lain dalam suatu relasi.
- Atribut, Atribut merupakan pendeskripsian karakteristik dari entitas. Atribut digambarkan dalam bentuk lingkaran atau elips. Atribut yang menjadi kunci entitas atau key diberi garis bawah.
- Relasi atau Hubungan, Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.
- Penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atribut dinyatakan dalam bentuk garis.
Derajat relasi atau kardinalitas
Menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Macam-macam kardinalitas adalah:
- Satu ke satu (one to one), Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu pula sebaliknya.
- Satu ke banyak (one to many), Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya.
- Banyak ke banyak (many to many), Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B dan demikian pula sebaliknya.
Tahap ERD
Tahap pertama pada desain sistem informasi menggunakan model ER adalah menggambarkan kebutuhan informasi atau jenis informasi yang akan disimpan dalam database. Teknik pemodelan data dapat digunakan untuk menggambarkan setiap ontologi (yaitu gambaran dan klasifikasi dari istilah yang digunakan dan hubungan anatar informasi) untuk wilayah tertentu.
Tahap berikutnya disebut desain logis, dimana data dipetakan ke model data yang logis, seperti model relasional. Model data yang loguis ini kemudian dipetakan menjadi model fisik , sehingga kadang-kadang, Tahap kedua ini disebut sebagai “desain fisik”.
Secara umum metodologi ERD sebagai berikut:
Contoh Kasus:
Sebuah perusahaan mempunyai beberapa bagian. Masing-masing bagian mempunyai pengawas dan setidaknya satu pegawai. Pegawai ditugaskan paling tidak di satu bagian (dapat pula dibeberapa bagian). Paling tidak satu pegawai mendapat tugas di satu proyek. Tetapi seorang pegawai dapat libur dan tidak dapat tugas di proyek.
Menentukan entitas
Entitasnya : pengawas, bagian, pegawai, proyek
Menentukan relasi dengan matrik relasi
Gambar ERD sementara
Hubungkan entitas sesuai dengan matrik relasi yang dibuat
Mengisi kardinalitas
Dari gambaran permasalahan dapat diketahui bahwa:
- masing-masing bagian hanya punya satu pengawas
- seorang pengawas bertugas di satu bagian
- masing-masing bagian ada minimal satu pegawai
- masing-masing pegawai bekerja paling tidak di satu bagian
- masing-masing proyek dikerjakan paling tidak oleh satu pegawai
Menentukan kunci utama
Kunci utamanya: Nomor Pengawas, Nama Bagian, Nomor Pegawai, Nomor Proyek
Menggambar ERD berdasarkan kunci
Ada dua relasi many to many pada ERD sementara, yaitu antara bagian dengan pegawai, pegawai dengan proyek, oleh sebab itu kita buat entitas baru yaitu bagian -pegawai dan pegawai-proyek Kunci utama dari entitas baru adalah kunci utama dari entitas lain yang akan menjadi kunci tamu di entitas yang baru.
Menentukan atribut
Atribut yang diperlukan adalah: nama bagian, nama proyek, nama pegawai, nama pengawas, nomor proyek, nomor pegawai, nomor pengawas
Memetakan atribut
- Bagian : Nama bagian
- Proyek: Nama proyek
- Pegawai:Nama pegawai
- Pengawas: Nama pengawas
- Proyek-Pegawai : Nomor proyek, Nomor pegawai
- Pengawas: Nomor pengawas
Menggambar ERD dengan atribut
1. Entity
- Entity adalah objek yang dapat dibedakan dalam dunia nyata
- Entity Set adalah kumpulan dari entity yang sejenis
- Entity Set dapat berupa :
o Objek secara Fisik: Rumah, kendaraan, Peralatan
o Objek secara konsep: Pekerjaan, Perusahaan, Rencana
2. Atribut
Karakteristik dari Entity atau relationship, yang menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut.
þ Jenis Atribut:
- Nilai Atribut :
Data actual atau informasi yang disimpan pada suatu atribut di dalam suatu entity atau relationship
- Key
Atribut yang digunakan untuk menentukan suatu Entity secara unik
- Atribut Simple
Atribut yang bernilai tunggal
Contoh:
- Atribut Multivalue
Atribut yang memiliki sekelompok nilai untuk setiap instant Entity
Contoh Atribut : Atribut Multivalue
- Atribut composite
Suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu
Contoh:
- Atribut Derivatif
Suatu atribut yang dihasilkan dari atribut yang lain.
Contoh:
3. Relationship
- Definisi
Hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity.
- Relationship Set
Kumpulan Relationship yang sejenis
Contoh:
- Derajat dari Relationship
Menjelaskan jumlah Entity yang berpartisipasi dalam suatu Relationship
§ Unary Degree (Derajat Satu)
§ Binary Degree (Derajat Dua)
§ Ternary Degree (Derajat Tiga)
4. Cardinality Ratio Constraint
- Definisi :
Menjelaskan batasan Jumlah keterhubungan satu Entity dengan Entity lainnya.
M Jenis-jenis Cardinality Ratio
( 1:1
Pegawai Milik Kendaraan
( 1:M / N:1
Pegawai Kerja Departemen
( M : N
Pegawai Kerja Proyek
5. PParticipation Constraint
Definisi:
Menjelaskan apakah keberadaan suatu Entity bergantung pada hubungannya dengan entity lain
Jenis-Jenis Participation Constraint
- Total Participation
Keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan entity lain
- Partial Participation
Keberadaan suatu entity tidak tergantung pada hubungannya dengan Entity lain
6. Weak Entity
Definisi:
Weak Entity: suatu entity dimana keberadaan dari entity tersebut tergantung dari keberadaan entity lain
Entity yang merupakan induknya disebut Identifying Owner dan relationship-nya
Disebut Identifyimg Relationship
Weak Entity Selalu mempunyai Total Participation Constraint dengan Identifying Owner
Contoh Weak Entity:
Simbol-simbol ER-Diagram
Notasi Arti
1. Entity
1.
2. Weak Entity
2.
3. 3. Relationship
4. 4. Identifying Relationship
5. 5. Atribut
6. 6. Atribut Primary Key
7. 7. Atribut Multivalue
8. 8. Atribut Composite
9. 9. Atribut Derifatif
Contoh Penggambaran Diagram ER
Transformasi dari ERD ke Database Relational
- Setiap tipe Entity dibuat suatu relasi yang memuat semua atribut simple, sedangkan untuk atribut composite hanya dimuat komponen-komponennya saja.
PEGAWAI (NO_PEG, ALM1, KDPOS,……)
- Setiap Relasi yang mempunyai atribut multivalue, buatlah relasi baru dimana Primary keynya merupakan gabungan dari primary key dari relasi tersebut dengan atribut multivalue.
LOKPR(NOPRO, LOKASI)
- Setiap Unary Relationship 1:N, pada relasi perlu ditambahkan suatu foreign key yang menunjuk ke nilai primary key-nya.
PEGAWAI (NO_PEG, …….., SUPERVISOR-ID)
Normalisasi
Normalisasi yaitu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai didalam suatu organisasi.
Tujuan:
1. Menghilangkan kerangkapan data
2. Mengurangi kompleksitas
3. Mempermudah pemodifikasian data
Proses Normalisasi
- Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.
- Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu maka tabel tersebut pelu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.
Tahapan Normalisasi :
1) Bentuk tidak normal : Menghilangkan perulangan grup.
2) Bentuk Normal pertama (1NF) : Menghilangkan ketergantugan sebagian.
3) Bentuk Normal kedua (2NF) : Menghilangkan ketergantungan transitif.
4) Bentuk Normal ketiga (3NF) : Menghilangkan anomali-anomali hasil dari ketergantungan fungsional.
5) Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF) : Menghilangkan ketergantungan multivalue.
6) Bentuk Normal keempat (4NF) : Menghilangkan anomaly-anomali yang tersisa.
7) Bentuk Normal kelima (5NF)
Ketergantungan Fungsional
Ketergantungan fungsional yaitu atribut Y pada pada relasi R dikatakan tergantung fungsional pada atribut X (R.X -> R.Y) jika dan hanya jika setiap nilai X pada relasi R mempunyai tepat satu nilai Y pada R.
Ketergantungan Fungsional Penuh
Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional penuh pada atribut X pada relasi R, jika Y tidak tergantung pada subset dari X (bila X adalah key gabungan).
Ketergantungan Transitif
Ketergantungan transitif adalah atribut Z pada relasi R dikatakan tergantung transitif pada atribut X, jika atribut Y tergantung pada atribut X pada relasi R dan atribut Z tergantung pada atribut Y pada relasi R.
X -> Y
Y -> Z
Maka = X -> Z
Bentuk Normal Kesatu (1NF)
Yaitu : suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal kesatu bila setiap data bersifat atomik yaitu setiap irisan baris dan kolom hanya memepunyai satu nilai data.
Bentuk Normal Kedua (2NF)
Yaitu : suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal kedua bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk normal kesatu dan atribut yang bukan key sudah tergantung penuh terhadap key-nya.
Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Yaitu : suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal ketiga bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk normal kedua dan atribut yang bukan key tidak tergantung transitif terhadap key-nya.
Contoh Normalisasi Database Perkuliahan
Tabel MAHASISWA-1 (Unnormal)
No-Mhs | Nama Mhs | Jurusan | Kode-MK | Nama-MK | Kode Dosen | Nama Dosen | Nilai |
2683 | Welli | MI | M1350 | Manajemen DB | B104 | Ati | A |
M1465 | Analisis Perc.Sistim | B317 | Dita | B | |||
5432 | Bakti | Ak. | M1350 | Manajemen DB | B104 | Ati | C |
Akn201 | Akuntansi | D310 | Lia | B | |||
Keuangan | |||||||
MKT300 | Dasar Pemasaran | B212 | Lola | A |
Contoh Normalisasi Database Perkuliahan
No-Mhs | Nama Mhs | Jurusan | Kode-MK | Nama-MK | Kode Dosen | Nama Dosen | Nilai |
2683 | Welli | MI | M1350 | Manajemen DB | B104 | Ati | A |
2683 | Welli | MI | M1465 | Analisis Perc.Sistim | B317 | Dita | B |
5432 | Bakti | Ak. | M1350 | Manajemen DB | B104 | Ati | C |
5432 | Bakti | Ak. | Akn201 | Akuntansi | D310 | Lia | B |
5432 | Bakti | Ak. | Keuangan | ||||
5432 | Bakti | Ak. | MKT300 | Dasar Pemasaran | B212 | Lola | A |
Contoh Normalisasi Database Perkuliahan
Tabel Kuliah (2NF)
Kode-MK | Nama-MK | Kode Dosen | Nama Dosen | |||
M1350 | Manajemen DB | B104 | Ati | |||
M1465 | Analisis Perc.Sistim | B317 | Dita | |||
M1350 | Manajemen DB | B104 | Ati | |||
Akn201 | Akuntansi | D310 | Lia | |||
Keuangan | ||||||
MKT300 | Dasar Pemasaran | B212 | Lola | |||
Tabel MAHASISWA-3 (3NF)
No-Mhs | Nama Mhs | Jurusan |
2683 | Welli | MI |
5432 | Bakti | Ak. |
Contoh Normalisasi Database Perkuliahan
Tabel Kuliah (3NF)
No-Mhs | Kode-MK | Nilai |
2683 | M1350 | A |
2683 | M1465 | B |
5432 | M1350 | C |
5432 | AKN201 | B |
5432 | MKT300 | A |
Tabel Dosen (3NF)
Kode Dosen | Nama Dosen |
B104 | Ati |
B317 | Dita |
D310 | Lia |
B212 | Lola |
Contoh Normalisasi Database Perkuliahan
Kode-MK | Nama-MK | Kode Dosen |
M1350 | Manajemen DB | B104 |
M1465 | Analisis Perc.Sistim | B317 |
Akn201 | Akuntansi Keuangan | D310 |
MKT300 | Dasar Pemasaran | B212 |
DATA FLOW DIAGRAM
- KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR
Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknikteknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akam mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan)
- DATA FLOW DIAGRAM (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan system sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.
DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,
khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem.
Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
Entity Relationship Diagram (ERD) salah satu bentuk pemodelan basis data yang sering digunakan dalam pengembangan sistem informasi. Bahasan meliputi: Pengertian ERD, Notasi ERD, Metode ERD, Tahap ERD, Kardinalitas, dan Contoh kasus ERD
Pengertian ERD
Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model (ERM) merupakan abstrak dan konseptual representasi data. Entity-Relationship adalah salah satu metode pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data semantik sistem. Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional, dan ketentuannya bersifat top-down. Diagram untuk menggambarkan model Entitiy-Relationship ini disebut Entitiy-Relationship diagram, ER diagram, atau ERD.
Notasi ERD
Ada sejumlah konvensi mengenai Notasi ERD. Notasi klasik sering digunakan untuk model konseptual. Berbagai notasi lain juga digunakan untuk menggambarkan secara logis dan fisik dari suatu basis data, salah satunya adalah IDEF1X.
Notasi-notasi simbolik yang digunakan dalam Entity Relationship Diagram adalah sebagai berikut :
- Entitas, Adalah segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data. Entitas juga dapat diartikan sebagai individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999). Ada dua macam entitas yaitu entitas kuat dan entitas lemah. Entitas kuat merupakan entitas yang tidak memiliki ketergantungan dengan entitas lainnya. Contohnya entitas anggota. Sedangkan entitas lemah merupakan entitas yang kemunculannya tergantung pada keberadaaan entitas lain dalam suatu relasi.
- Atribut, Atribut merupakan pendeskripsian karakteristik dari entitas. Atribut digambarkan dalam bentuk lingkaran atau elips. Atribut yang menjadi kunci entitas atau key diberi garis bawah.
- Relasi atau Hubungan, Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.
- Penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atribut dinyatakan dalam bentuk garis.
Derajat relasi atau kardinalitas
Menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Macam-macam kardinalitas adalah:
- Satu ke satu (one to one), Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu pula sebaliknya.
- Satu ke banyak (one to many), Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya.
- Banyak ke banyak (many to many), Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B dan demikian pula sebaliknya.
Tahap ERD
Tahap pertama pada desain sistem informasi menggunakan model ER adalah menggambarkan kebutuhan informasi atau jenis informasi yang akan disimpan dalam database. Teknik pemodelan data dapat digunakan untuk menggambarkan setiap ontologi (yaitu gambaran dan klasifikasi dari istilah yang digunakan dan hubungan anatar informasi) untuk wilayah tertentu.
Tahap berikutnya disebut desain logis, dimana data dipetakan ke model data yang logis, seperti model relasional. Model data yang loguis ini kemudian dipetakan menjadi model fisik , sehingga kadang-kadang, Tahap kedua ini disebut sebagai “desain fisik”.
Secara umum metodologi ERD sebagai berikut:
Contoh Kasus:
Sebuah perusahaan mempunyai beberapa bagian. Masing-masing bagian mempunyai pengawas dan setidaknya satu pegawai. Pegawai ditugaskan paling tidak di satu bagian (dapat pula dibeberapa bagian). Paling tidak satu pegawai mendapat tugas di satu proyek. Tetapi seorang pegawai dapat libur dan tidak dapat tugas di proyek.
Menentukan entitas
Entitasnya : pengawas, bagian, pegawai, proyek
Menentukan relasi dengan matrik relasi
Gambar ERD sementara
Hubungkan entitas sesuai dengan matrik relasi yang dibuat
Mengisi kardinalitas
Dari gambaran permasalahan dapat diketahui bahwa:
- masing-masing bagian hanya punya satu pengawas
- seorang pengawas bertugas di satu bagian
- masing-masing bagian ada minimal satu pegawai
- masing-masing pegawai bekerja paling tidak di satu bagian
- masing-masing proyek dikerjakan paling tidak oleh satu pegawai
Menentukan kunci utama
Kunci utamanya: Nomor Pengawas, Nama Bagian, Nomor Pegawai, Nomor Proyek
Menggambar ERD berdasarkan kunci
Ada dua relasi many to many pada ERD sementara, yaitu antara bagian dengan pegawai, pegawai dengan proyek, oleh sebab itu kita buat entitas baru yaitu bagian -pegawai dan pegawai-proyek Kunci utama dari entitas baru adalah kunci utama dari entitas lain yang akan menjadi kunci tamu di entitas yang baru.
Menentukan atribut
Atribut yang diperlukan adalah: nama bagian, nama proyek, nama pegawai, nama pengawas, nomor proyek, nomor pegawai, nomor pengawas
Memetakan atribut
- Bagian : Nama bagian
- Proyek: Nama proyek
- Pegawai:Nama pegawai
- Pengawas: Nama pengawas
- Proyek-Pegawai : Nomor proyek, Nomor pegawai
- Pengawas: Nomor pengawas
Menggambar ERD dengan atribut
1. Entity
- Entity adalah objek yang dapat dibedakan dalam dunia nyata
- Entity Set adalah kumpulan dari entity yang sejenis
- Entity Set dapat berupa :
o Objek secara Fisik: Rumah, kendaraan, Peralatan
o Objek secara konsep: Pekerjaan, Perusahaan, Rencana
2. Atribut
Karakteristik dari Entity atau relationship, yang menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut.
þ Jenis Atribut:
- Nilai Atribut :
Data actual atau informasi yang disimpan pada suatu atribut di dalam suatu entity atau relationship
- Key
Atribut yang digunakan untuk menentukan suatu Entity secara unik
- Atribut Simple
Atribut yang bernilai tunggal
Contoh:
- Atribut Multivalue
Atribut yang memiliki sekelompok nilai untuk setiap instant Entity
Contoh Atribut : Atribut Multivalue
- Atribut composite
Suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu
Contoh:
- Atribut Derivatif
Suatu atribut yang dihasilkan dari atribut yang lain.
Contoh:
3. Relationship
- Definisi
Hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity.
- Relationship Set
Kumpulan Relationship yang sejenis
Contoh:
- Derajat dari Relationship
Menjelaskan jumlah Entity yang berpartisipasi dalam suatu Relationship
§ Unary Degree (Derajat Satu)
§ Binary Degree (Derajat Dua)
§ Ternary Degree (Derajat Tiga)
4. Cardinality Ratio Constraint
- Definisi :
Menjelaskan batasan Jumlah keterhubungan satu Entity dengan Entity lainnya.
M Jenis-jenis Cardinality Ratio
( 1:1
Pegawai Milik Kendaraan
( 1:M / N:1
Pegawai Kerja Departemen
( M : N
Pegawai Kerja Proyek
5. PParticipation Constraint
Definisi:
Menjelaskan apakah keberadaan suatu Entity bergantung pada hubungannya dengan entity lain
Jenis-Jenis Participation Constraint
- Total Participation
Keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan entity lain
- Partial Participation
Keberadaan suatu entity tidak tergantung pada hubungannya dengan Entity lain
6. Weak Entity
Definisi:
Weak Entity: suatu entity dimana keberadaan dari entity tersebut tergantung dari keberadaan entity lain
Entity yang merupakan induknya disebut Identifying Owner dan relationship-nya
Disebut Identifyimg Relationship
Weak Entity Selalu mempunyai Total Participation Constraint dengan Identifying Owner
Contoh Weak Entity:
Simbol-simbol ER-Diagram
Notasi Arti
1. Entity
1.
2. Weak Entity
2.
3. 3. Relationship
4. 4. Identifying Relationship
5. 5. Atribut
6. 6. Atribut Primary Key
7. 7. Atribut Multivalue
8. 8. Atribut Composite
9. 9. Atribut Derifatif
Contoh Penggambaran Diagram ER
Transformasi dari ERD ke Database Relational
- Setiap tipe Entity dibuat suatu relasi yang memuat semua atribut simple, sedangkan untuk atribut composite hanya dimuat komponen-komponennya saja.
PEGAWAI (NO_PEG, ALM1, KDPOS,……)
- Setiap Relasi yang mempunyai atribut multivalue, buatlah relasi baru dimana Primary keynya merupakan gabungan dari primary key dari relasi tersebut dengan atribut multivalue.
LOKPR(NOPRO, LOKASI)
- Setiap Unary Relationship 1:N, pada relasi perlu ditambahkan suatu foreign key yang menunjuk ke nilai primary key-nya.
PEGAWAI (NO_PEG, …….., SUPERVISOR-ID)
Normalisasi
Normalisasi yaitu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai didalam suatu organisasi.
Tujuan:
1. Menghilangkan kerangkapan data
2. Mengurangi kompleksitas
3. Mempermudah pemodifikasian data
Proses Normalisasi
- Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.
- Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu maka tabel tersebut pelu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.
Tahapan Normalisasi :
1) Bentuk tidak normal : Menghilangkan perulangan grup.
2) Bentuk Normal pertama (1NF) : Menghilangkan ketergantugan sebagian.
3) Bentuk Normal kedua (2NF) : Menghilangkan ketergantungan transitif.
4) Bentuk Normal ketiga (3NF) : Menghilangkan anomali-anomali hasil dari ketergantungan fungsional.
5) Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF) : Menghilangkan ketergantungan multivalue.
6) Bentuk Normal keempat (4NF) : Menghilangkan anomaly-anomali yang tersisa.
7) Bentuk Normal kelima (5NF)
Ketergantungan Fungsional
Ketergantungan fungsional yaitu atribut Y pada pada relasi R dikatakan tergantung fungsional pada atribut X (R.X -> R.Y) jika dan hanya jika setiap nilai X pada relasi R mempunyai tepat satu nilai Y pada R.
Ketergantungan Fungsional Penuh
Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional penuh pada atribut X pada relasi R, jika Y tidak tergantung pada subset dari X (bila X adalah key gabungan).
Ketergantungan Transitif
Ketergantungan transitif adalah atribut Z pada relasi R dikatakan tergantung transitif pada atribut X, jika atribut Y tergantung pada atribut X pada relasi R dan atribut Z tergantung pada atribut Y pada relasi R.
X -> Y
Y -> Z
Maka = X -> Z
Bentuk Normal Kesatu (1NF)
Yaitu : suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal kesatu bila setiap data bersifat atomik yaitu setiap irisan baris dan kolom hanya memepunyai satu nilai data.
Bentuk Normal Kedua (2NF)
Yaitu : suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal kedua bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk normal kesatu dan atribut yang bukan key sudah tergantung penuh terhadap key-nya.
Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Yaitu : suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal ketiga bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk normal kedua dan atribut yang bukan key tidak tergantung transitif terhadap key-nya.
Contoh Normalisasi Database Perkuliahan
Tabel MAHASISWA-1 (Unnormal)
No-Mhs | Nama Mhs | Jurusan | Kode-MK | Nama-MK | Kode Dosen | Nama Dosen | Nilai |
2683 | Welli | MI | M1350 | Manajemen DB | B104 | Ati | A |
M1465 | Analisis Perc.Sistim | B317 | Dita | B | |||
5432 | Bakti | Ak. | M1350 | Manajemen DB | B104 | Ati | C |
Akn201 | Akuntansi | D310 | Lia | B | |||
Keuangan | |||||||
MKT300 | Dasar Pemasaran | B212 | Lola | A |
Contoh Normalisasi Database Perkuliahan
No-Mhs | Nama Mhs | Jurusan | Kode-MK | Nama-MK | Kode Dosen | Nama Dosen | Nilai |
2683 | Welli | MI | M1350 | Manajemen DB | B104 | Ati | A |
2683 | Welli | MI | M1465 | Analisis Perc.Sistim | B317 | Dita | B |
5432 | Bakti | Ak. | M1350 | Manajemen DB | B104 | Ati | C |
5432 | Bakti | Ak. | Akn201 | Akuntansi | D310 | Lia | B |
5432 | Bakti | Ak. | Keuangan | ||||
5432 | Bakti | Ak. | MKT300 | Dasar Pemasaran | B212 | Lola | A |
Contoh Normalisasi Database Perkuliahan
Tabel Kuliah (2NF)
Kode-MK | Nama-MK | Kode Dosen | Nama Dosen | |||
M1350 | Manajemen DB | B104 | Ati | |||
M1465 | Analisis Perc.Sistim | B317 | Dita | |||
M1350 | Manajemen DB | B104 | Ati | |||
Akn201 | Akuntansi | D310 | Lia | |||
Keuangan | ||||||
MKT300 | Dasar Pemasaran | B212 | Lola | |||
Tabel MAHASISWA-3 (3NF)
No-Mhs | Nama Mhs | Jurusan |
2683 | Welli | MI |
5432 | Bakti | Ak. |
Contoh Normalisasi Database Perkuliahan
Tabel Kuliah (3NF)
No-Mhs | Kode-MK | Nilai |
2683 | M1350 | A |
2683 | M1465 | B |
5432 | M1350 | C |
5432 | AKN201 | B |
5432 | MKT300 | A |
Tabel Dosen (3NF)
Kode Dosen | Nama Dosen |
B104 | Ati |
B317 | Dita |
D310 | Lia |
B212 | Lola |
Contoh Normalisasi Database Perkuliahan
Kode-MK | Nama-MK | Kode Dosen |
M1350 | Manajemen DB | B104 |
M1465 | Analisis Perc.Sistim | B317 |
Akn201 | Akuntansi Keuangan | D310 |
MKT300 | Dasar Pemasaran | B212 |
DATA FLOW DIAGRAM
- KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR
Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknikteknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akam mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan)
- DATA FLOW DIAGRAM (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan system sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.
DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,
khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem.
Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
https://pemainayam.club/berapa-lama-telur-ayam-bangkok-menetas
Fakta Penyebab Ayam Bangkok Selalu Takut Dengan Ayam Kampung, Ayam Bangkok merupakan salah satu ayam petarung yang paling banyak ditakuti oleh beberapa penggemar adu ayam di indonesia dan internasional.
WA : 0812-2222-995
Line: cs_bolavita
Telegram : 0812-2222-995
Baca Selengkapnya Tentang Prediksi Skor Bola Hiburan : http://bit.ly/34fowm8